Zalimnya Kita Kepada Sang Pencipta.

Salam Palestina.. 

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

Seolah ada berita gembira yang hendak saya khabarkan, tetapi hakikatnya tidak. Itulah, adakalanya kita hanya melafazkan hamdalah sekiranya Allah mendatangkan kemudahan. Tidak pernah terlintas untuk bersyukur tatkala susah dan diuji, walau hakikatnya itu juga kehendak Allah dalam memberikan yang terbaik buat hambaNya.

Bersangkalah, setiap dari kekasih (Allah) adalah yang tebaik..

Selalu kita berdosa, leka dari mengingati Allah. Namun tidak pernah Allah terus kasar membalasnya. Sekalipun kita punya seorang adik dan selalu memberikan yang terbaik buatnya, adakalanya kita terlepas juga menyakitinya andai dia tidak berbuat baik kepada kita. Bila kita diuji Allah dengan susah, baru kita mula mengadu, sedaya upaya dekat denganNya. Wallahi, Allah tidak pernah membiarkan hambaNya keseorangan menangis.

Kalaupun kasih sayang seorang ibu itu boleh dikatakan kasih yang tidak terjangkau hadnya, Allah lebih kasih berjuta kali ganda terhadap hambaNya. Betapa Allah kasih, cinta sehingga ulama' menyifatkan cemburu Allah bila kita mengalihkan cinta kepada makhluk lebih dari diriNya. Bila kita cemburu, habis punah ranah segala apa, tanpa cuba bersangka baik dengan yang sepatutnya.

Namun, terang-terangan kita menduakan cinta Allah, tetapi rahmat kasih sayang Allah masih lagi membenarkan kita senyum dan bahagia. Tidak zalimkah kita?

Bila kita leka, Allah sampaikan pesanan, adakalanya hanya dengan teringat di kepala supaya kembali kepada ketaatan. Namun, kita memilih untuk terus alpa, melupakan Allah yang tidak putus asa mebekalkan rahmatNya..

Kata Ali Zainal Abidin cucu Nabi SAW,

"Wahai Tuhanku, Jangan Engkau Serahkan Aku Ini Kepada Diriku, Aku Tidak Mampu Untuk Uruskannya, Dan Jangan Engkau Serahkan Diriku Ini Kepada Orang Lain, Nescaya Mereka Akan Cuai Terhadapku......"

Apalah yang ada pada pusingan hidup ini, melainkan seseorang mengharapkan rahmat Allah...
Ya Allah, letakkan kami bersama golongan yang merindui untuk bertemu dengan Mu...


Wallahua'alam..